INTERAKSI SEBAGAI PROSES SOSIAL

Respons: 0 comments

 INTERAKSI SEBAGAI PROSES SOSIAL

Salam sejahtera sahabat blogger....ketika kita sedang menulis sesuatu itu ternyata di ibaratkan pepatah nich “SAMBIL MENYELAM MINUM AIR” . bener gak dimana kita menulis bisa juga sambil memahami dan menambah wawasan. Nah untuk kali ini saya akan menulis tentang materi ilmu pengetahuan sosial. Buat kalian sahabat blogger pasti kan setiap waktu berinteraksi satu sama lain, dimanapun kita berada kita akan berinteraksi dengan banyak orang, daripada ribet-ribet dah langsung aja nich baca interksi sebagai proses sosial

A. PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

Kehidupan bersama manusia dapat dilihat dari segi statis (struktur masyarakat) & segi dinamis(proses sosial). Dan interaksi sosial menyebabkan adanya proses sosial suatu masyarkat hasrat itu muncul secara alami dari dalam dari manusia.

1. Pengertian interaksi sosial
Secara etimologis, interaksi berasal kata inter, artinya (berblas-blasan) & aksi (artinya tindakan) dalam interaksi tersebut terjadi hubungan timbal balik antar ke2nya.

Menurut Young & Raymond W.Nack mengartikan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yg dinamis yg menyangkut hubungan antar individu & kelompok.

• Menurut Soerjono Soekanto(1990:67). hal ini terjadi karena mereka sadar akan adanya pihak lain yg menimbulkan perubahan pikiran & perasaandalam interaksi sosial, indivdu/kelompok dapat bekerja sama atau berkonflik.

Contoh hubungan kerja sama adalah dalam sebuah pertandingan, sedangkan contoh hubungan konflik adalah debat calon gubernur..
Contoh hubungan formal adalah pemberian teguran oleh atasan kepada bwahan.
Contoh hubungan informal adalah perbincangan mengenai kampung halaman 2org brsahabat yang lama tidak brtemu.

• Menurut Charles P.Loomis, ciri – ciri interaksi sosial adalah sebagai berikut :
a. Jumlah pelaku lebih dari seorang
b. Komnikasi antar pelaku menggunakan simbol dan lambang
c. Ada dimensi waktu masa lalu,masa kini, dan masa mendatang
d. Adanya satu tujuan yang hendak dicapai

2.Syarat terjadinya interaksi sosial
Menurut Soerjono Soekanto (1994:71), interaksi sosial terjadi karena terpenuhinya dua syarat yaitu :

a.Kontak Sosial
Dalam sosiologi, kontak sosial dapat terjadi dengan atau tanpa hubungan fisik, misalnya menepuk bahu orang yang kita sapa. kontak sosial tanpa hubungan fisik, misalnya komunikasi dengan telepon, Hp, surat elektronik,dll.

Menurut pelakunya, kontak sosial dapat dibedakan menjadi :
1. Kontak sosial antar individu misalnya seorang Ayah yang sedang menasehati anaknya.
2. Kontak sosial antara individu dengan kelompok misalnya seorang narasumber berbicara di depan peserta seminar.
3. Kontak sosial antar kelompok misalnya PT Jasuindi Tbk memberi order pekerjaan kepada PT Antar Surya.

Sifat – sifat kontak sosial sbb :
a. Besifat positif jika menghasilkan kerja sama dan bersifat negatif jika
mengasilkan konflik.
b. Bersifat primer jika pelaku interaksi bertemu secara langsung,
contoh guru mengajar di kelas.
c. Bersifat sekunder jika melalui perantara, contoh percakapan melalui Hp.

Kontak sosial sekunder dibagi menjadi dua yaitu :
a.Kontak sosial sekunder langsung, contoh kepala sekolah memanggil salah satu guru.
b.Kontak sosial sekunder tidak langsung, contoh kepala skolah memanggil guru melalui
pesuruh kantor.

b.Komunikasi
Komunikator yaitu seseorang/sekelompok orang yang pesan, perasaan, pendapat, gagasan atau pokok-pokok pikiran kepada orang lain.
Komunikan yaitu seseorang/sekelompok orang yang menerima pesan, perasaan, pendapat gagasan atau pokok-pokok pikiran dari pihak lain.

Pesan yaitu segala sesuatu yang disampaikan oleh komunikator.Bisa informasi, instruksi, pikiran dan perasaan.
a. Media yaitu sarana untuk menyampaikn pesan, media komunikasi dapat
lisan,tulisan,gambar
b. Efek yaitu perubahan yang terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari
komunikator

Adanya komunikasi menimbulkan kontak sosial. Tapi kontak sosial tidak selalu diikuti komunikasi. Misal percakapan turis berbahasa inggris dengan tukang becak yang tidak mengerti bahasa inggris terjadilah kontak sosial tapi tidak terjadi komunikasi karena komunikan tidak memahami pesan yang disampaikan komunikator.

B. FAKTOR - FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL

Interaksi social dilandasi faktor dari dalam diri manusia yang meliputi :
a. Dorongan kodrati sebagai akhluk social
b. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
c. Dorongan untuk mengembangkan diri dan mempengaruhi orang lain melalui imitasi,
sugesti, identifikasi, simpati dan empati.

Adapun penjelasan dari imitasi, sugesti, identifikasi, simpati dan empati sebagai berikut :

Imitasi : tindakan meniru sikap,cara bicara,perilaku atau penampilan
seseorang. Misal : potongan rambut ala david beckham dll
Sugesti : tindakan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar mau menerima
pandangan atau sikap yang dianutnya.Umumnya bersumber dari orang
yang berwibawa,karismatik,berpengaruh (orang tua,uama dll).
Bisa juga dari kelompok mayoritas kepada kelompok monoritas.
Misal orang yang berubah pendapat karena terpengaruh suara orang banyak.
Identifikasi : kecenderungan orang untuk menjadikan dirinya sama sepeti orang lain.
Misal : adik yang mengidentifikasikan diri dengan kakaknya yang lulus
dari ITB dengan predikat cum laude.
Simpati : terjadi ketika seseorang merasa tertarik kepada orang lain sehingga
didorong oleh keinginan untuk memahami perasaan dan pikiran orang
lain. Misal ikut sedih dan berusaha membant teman yg rumahnya
kebanjiran.

Empati : Perasaan ketertarikan yg mendalam pada orang lain melebihi simpati.
Misal ibu yang sangat sedih melihat anaknya sakit sehingga ibu ikut
jatuh sakit karena selalu membayangkan penyakit dan penderitaan anaknya.

factor dari luar manusia adalah dorongan rasa ingin tahu.

C. STATUS DAN PERANAN INDIVIDU DALAM INTERAKSI SOSIAL

Status dan peranan seseorang mempengaruhi cara/bentuk interaksi sosialnya. Perbedaan status mempengeruhi cara bersikap seseorang dalam proses sosial. Cara bicara seorang direktur akan berbeda dengan cara bicara seorang sopir bus. Pebedaan cara bersikap seorang menunjukkan adanya perbedaan status orang yang bersangkutan misalnya status seseorang perannya, peran seorang menentukan perilaku.

1. Kedudukan (status sosial)
Status sosial adalah posisi seseorang dalam kelompok masyarakat secara umum sehubungan dengan keberadaan orang lain di sekitarnya. Status sosial meliputi lingkungan pergaulan ,prestise (harga diri),hak & kewajiban. Seseorang dapat memenuhi beberapa status atau kedudukan karena ikut serta dalam berbagai pola kehidupan. Misalnya status pak efendy dari Cibubur, Jakarta Timur, merupakan kombinasi dari seluruh statusnya sebagai ketua komisi DPR,ketua partai politik.

Menurut Ralph Linton dalam soekamto (1994:261)dilihat dari proses terjadinya,status social dibagi menjadi 3 bagian:

a.ascribed status
Status ini di peroleh langsung secara otomatis melalui Kelahiran/turunan tanpa melalui suatu bentuk usaha tertentu. bersifat tertutup hanya terdapat pada orang – orang tertentu.
Misalnya: Kedudukan sebagai putra mahkota
Kasta pada masyarakat hindu dan lain-lain.
b. achieved status
Status ini di peroleh melalui usaha-usaha yang di lakukan sendiri. Semua orang dapat mencapainya asalkan memenuhi syarat-syarat tertentu. Misalnya: Guru, Dokter, Jaksa, dll.
c.assigned status
Status ini merupakan pemberian dari orang lain , status ini umumnya di berikan kepada orang-orang yg berjasa memperjuangkan sesuatu bagi masyarakat.
Misalnya: Pemberian gelar "Bapak Koperasi" kepada Drs. MOH HATTA,
yang berjasa memajukan koprasi di Indonesia.

2. Peran sosial
Peran sosial adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang dengan status sosialnya. status dan peran tidak dapat dipisahkan karena tidak ada peran tanpa status dan sebaliknya, misalnya pak Andi Lasut terplih sebagai ketua RW ia harus membantu warga mengurus kartu tanda penduduk (KTP), mengikuti ronda malam dan memimpin rapat RW.

D.BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL

Menuurt gillin and gillin proses sosial yang tumbuh sebagai akibat adanya interaksi sosial ada dua yaitu :

1. Proses Sosial Asosiatif ( procesos of association )
Proses sosial asosistif ( proceses of association ) adalah proses sosial menuju persatuan/integrasi sosial & mendorong terbentuknya pranata , lembaga asimilasi, akulturasi.

Dari proses ini dapat terbentuk kerjasama(cooperation),akomodasi(accomodation),
asimilasi(assimilation), dan akulturasi(acculturation).

a. kerja sama ( corporation )
Kerja sama adalah usaha bersama antar individu/ antar kelompok.

Menurut pelaksanaanya bentuk-bentuk kerja sama sebagai berikut:

1.Bargaining, yaitu pelaksanaan penyajian mengenai pertukaran barang juga antar 2 organisasi/ lebih.
2.Cooltation,yaitu proses penerimaan unsur-unsurbaru dalam kepemimpinan suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari keguncangan stabilasi.
3.Coalition,yaitu kombinasi organisasi/lebih yang memiliki tujuan yang sama
4.Join venture, kerja sama dalam proyek tertentu, misalnya pertambangan
5.Kerjasama tradisional (traditional coorperation ) kerja sama ini terbentuk karena sudah menjadi tradisi. Misalnya kebiasaan gotong royong membangun rumah seseorang di beberapa daerah Indonesia.
6.Kerja sama kontrak (contrktual cooperation ) : Kerja sama ini manual atas dasar kontrak/perjanjian . Misalnya kerja sama antara karyawan & perusahaan.
7.Kerjasama langsung ( directed corporation ) : Kerja sama ini terbentuk karena adanya atasan. Misalnya kerja sama proyek.
8.Kerja sama spontan ( spontaneous coorporation ) : Kerja sama ini muncul tanpa adanya perencanaan terlebih Dahulu.

b. Akomondasi (accommodation )
Akomondasi memiliki 2 arti yaitu sebagai keadaan dan sebagai proses yang sedang berlangsung. Akomondasi sebagai keadaan merujuk pada keseimbangan interaksi sosial. Akomondasi sebagai suatu proses mengacu pada usaha-usaha manusia untuk meredakan/menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan lawan.

Tujuan akomondasi dapat di simpulkan sbb:
1.Mendapatkan sintesa/titik temu dari beberapa pendapat yang berbeda agar menghasilkan suatu pola baru.
2.Meredam perselisihan untuk sementara.
3.Berusahsa mengadakan kerja sama antara kelompok sosial yang terpisah karena factor sosial, budaya & psikologis.
4.Mengusahakan pernyataan antar kelompok sosial yang berselisih.

Menurut prosesnya bentuk - bentuk akomondasi sbb :

1.Koersi (coercion) yaitu bentuk akomondasi yang prosesnya melalui paksaan fisik maupun psikologis. Misalnya : perbudakan,penjajahan dll.
2.Kompromi ( compromise ) yaitu akomondasi yang terjadi karena pihak yang bersangkutan saling mengurangi tuntutanya agar tercapai kesepakatan. Misalnya penyelesaian ganti rugi.
3.Arbitrasi (arbitration ) yaitu akomondasi dengan menggunakan jasa pihak ke 3 karena pihak yg bersangketa tidak mampu menyelesaiKan persangkutan. Misalnya dalam persengketaan perburuhan P4D/P4P ( panitia penyelesaian perselisihan perburuhan tingkat Daerah / Pusat) menjadi penengah pihak bersangketa ( buruh + Pengusaha)
4.Mediasi (mediation) hampir mirip dengan arbitrasi, hanya saja pihak ke 3nya netral tidak bisa memutuskan. Ia hanya bisa mengusahakan jalan damai tetapi tidak mempunyai wewenang untuk menyelesaikan/ memutuskan masalah.
5.Konsultasi untuk mempertemukan keinginan dari pihak yang berselisih .
6.Toleransi (tolerance ) yaitu bentuk akomondasi yang terjadi tanpa Persetujuan formal toleransi timbul secara tidak sadar dan spontan. Misalnya orang memperlambat laju motornya jika melewati Masjid saat sholat jum’at.
7.Stalemate terjadi ketika pihak – pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang misalnya amerika serikat dan unisofiet pada waktu Perang nuklir.
8.Ajudikasi (adjudication ) yaitu penyelesaian pertikaian melalui Pengadilan
9.Segregasi (segregation ) yaitu masing - pihak yang bertikai.
10.Eleminasi (elimination ) yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang bersangkutan.
11.Subjuganation/domination yaitu pihak yang memiliki kekuasaan besar.
12.Keputusan mayoritas ( majority rule) keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak.
13.Minority consent, yaitu golongan minoritas.
14.Konversi yaitu penyelesaian pertikaian dengan memisahkan diri & saling menghindar untuk menghindari masalah.
15.Gencatan senjata ( cease kire ) yaitu penangguhan permusuhan pada waktu tertentu..

c. Asimilasi a(ssimilation )
Merupakan upaya untukmengurangi perbedaan antar individu atau antar kelompok guna menghasilkan suatu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan tujuan bersama.
Terjadi pada masyarakat yang memiliki perbedaan kebudayaan shg terbentuk kebudayaan baru dalam waktu yang lama.Asimilasi terjadi setelah melalui tahap asimilasi dan akomodasi.

Adapun syarat - syarat asimilasi:
1. Terdapat sejumlah kelompok yang mempunyai kebudayaan yang berbeda.
2. Terjadi pergaulan antar individu atau antar kelompok secara intensif dan dalam waktu yang lama.
3. Kebudayaan masing – masing kelompok mengalami perubahan dan penyesuaian.

Faktor - Faktor yang mendukung asimilasi:

1. Sikap toleransi antar kelompok yang berbeda kebudayaan
2. Kesempatan yang berimbang dalam bidang ekonomi
3. Sikap menghargai dan menghormati orang lain serta kebudayaannya
4. Sikap yang terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
5. Persamaan dalam unsure budaya secara universal
6. Terjadinya perkawinan campur antar kelompok yang berbeda budaya
7. Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing - masing untuk
menghadapi musuh tersebut.

Faktor - Faktor yang menghalangi asimilasi:
1. Terisolasinya golongan masyarakat tertentu dimasyarakat.
Misalnya suku aborigin yang harus mendiami wilayah -wilayah tertentu (reservation).
2. Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan baru
3. Adanya prasangka buruk terhadap kebudayaan baru
4. Adanya perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi dari budaya
kelompok lainnya sehingga kelompok tertentu tidak mau menerima kebudayaan baru.
5. Adanya cirri – cirri fisik seperti tinggi badan,warna kulit,dll
6. Adanya perasaanketerikatan yang kuat terikat dengankebudayaan yang ada
7. Golongan minoritas mengalami gangguan dari golongan mayoritas.
Misal genocide:pembantaian secara sistemis terhadap bangsa yahudi oleh
bangsa jerman pada masa kekuasaan Hitler

d. Akulturasi (acculturation )
Akulturasi adalah hasil perpaduan 2 kebudayaan yang berbeda yang membentuk suatu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri – ciri kebudayaan masing – masing..

2. Proses Sosial Disasiatif
Proses sosial disasiatif disebut juga proses oposisi. Proses ini merupakan cara yang bertentangan dengan seseorang/kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.

Proses social yang bersifat disasosiatif dapat dibedakan atas tiga bentuk yaitu:

a. Persaingan (competition )
Persaingan merupakan proses sosial ketiga individu.
- Individu/kelompok – kelompok manusia bersaing untuk mendapatkan sesuatu.
Persaingan tersebut bersifat prbiadi dan kelompok.
- Persaingan pribadi adala persaingan yang terjadi antara 2 orang untuk merebutkan
sesuatu. Misalnya: persaingan ( rivalry ) merebutkan gelar juara dalam pertandingan
catur.
- Persaingan kelompok terjadi ketika 2 kelompok bersaing secara bebas tetapi sportive
merebutkan seseatu. Misalnya : persaingan tim - tim sepak bola dalam suatu kejuaraan.

b. Kontravensi ( contravention )
Kontravensi adalah suatu proses sosial yang berada antara persaingan dan pertengkaran.
Kontravensi biasanya bersifat rahasia menurut Leopoid Von Wise dan Howard Becker ( dalam saejanto,1994 ) kontrofersi mempunyai 5 bentuk sbb:

1. Umum misalnya: penolakan, perlawanan, perbuatan, menghalang-halangi, protes
ganguan, tindakan dengan kekerasan menghancurkan rencana pihak lain.
2. Sederhana misalnya: menyangkal pernyataan orang di muka umum memaki - maki dengan
surat kaleng.
3. Intensif misalnya dapat berupa penghasutan /penyebaran desas-desus .
4. Rahasia misalnya membocorkan rahasia lawan dan berhianat.
5. Testis misalnya mengejutkan lawan seteru membingungkan Pihak lawan ,provokasi
dan indtimidasi.

c. Konflik (conflict )
Konflik merupakan proses soosial yang terjadi ketika pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan / membuattnya tak berdaya.

Bentuk – bentuk konfliik adalah sbb:
1. Konflik pribadi yaitu perselisian antara 2 pribadi yang berselisih.
Karena sesuatu hal misalnya kakak beradik berebut harta warisan .
2. Konflik antar kelompok yaitu peerselisian antara 2 kelompok atau lebih untuk
memperebutkan sesuatu . misalnya pertengkaran 2 organisasi untuk memperebutkan
pengelolaan parkir .
3. Konflik rasial yaitu pertentangan antar ras biasanya terjadi jika ras yg 1
merupakan golongan mayoritas.
4. Konflik antar kelas sosial yaitu perselisian, karena adanya perbedaan kepentingan
misalnya konflik majikan dan buruh, majikan ingin memberi gaji yg kecil,
sebaliknya buruh ingin gajinya besar.
5. Konflik politik yaitu perselisihan yang terjadi pada kelompok – kelompok politik
yang berbeda pandangan misalnya konflik antar partai politik menjelang pemilu.
6. Konflik internasional yaitu perselisihan yang disebabkan kepentingan antar Negara
misalnya konflik antara Negara – negara barat dan timur tengah tentang
penyelesaian perang irak.

NB : MATERI BAB I INTERAKSI SEBAGAI PROSES SOSIAL UNTUK KELAS X SMA/SMK/SEDERAJAT


By :
Ritma Arientha

No comments:

Copyright © Windsgraps

Sponsored By: GratisDesigned By: Habib Blog